Kerjasama Bidang Sosial Budaya

KERJASAMA BIDANG SOSIAL BUDAYA

Sesuai dengan misi Perwakilan RI di Hamburg untuk meningkatkan arus wisatawan dari wilayah kerja di Jerman Utara ke Indonesia, Konsulat Jenderal RI mengadakan serangkaian promosi kebudayaan dan pariwisata Indonesia melalui kerjasama dengan instansi-instansi pemerintah setempat, organisasi-organisasi masyarakat dan non-pemerintah Jerman, biro-biro perjalanan dan Organisasi Masyarakat Indonesia di wilayah kerja.

Kegiatan promosi kebudayaan dan pariwisata Indonesia senantiasa mendapat sambutan dari masyarakat setempat. Upaya promosi tersebut terlaksana dengan baik berkat dukungan dari Organisasi Masyarakat (Ormas) Indonesia, Institusi setempat, DIG, dan lainnya. DIG yang terdapat di wilayah kerja Perwakilan RI memiliki potensi dan peranan yang besar dalam membantu mempromosikan kebudayaan dan pariwisata Indonesia baik dalam penyelenggaraan pagelaran kebudayaan maupun seminar dalam upaya memulihkan citra bangsa dan negara Indonesia. Peran DIG Hamburg, Schlesweig-Holstein, dan Niedersachsen khususnya sangat menonjol dalam mendukung berbagai kegiatan yang dilaksanakan oleh KJRI Hamburg.

Demikian pula hubungan dan jalinan kerjasama antara KJRI Hamburg dengan institusi pendidikan, seperti Asia-Afrika Institute (AAI) Universitas Hamburg dan German Institute of Global and Areas Studies (GIGA) Hamburg berjalan dengan baik, khususnya dalam mendukung kegiatan Konsulat Jenderal RI pada pelaksanaan berbagai simposium/diskusi mengenai Indonesia.

a) Perhatian LSM Setempat terhadap Indonesia

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang banyak memberi perhatian terhadap Indonesia di wilayah kerja KJRI Hamburg adalah Deutsch-Indonesische Gesellschaft (DIG-Lembaga Persahabatan Jerman Indonesia). Lembaga ini terdapat di beberapa kota besar, antara lain di Hamburg, Kiel, dan Braunchweig. Para anggotanya merupakan peminat atau pemerhati masalah Indonesia. KJRI Hamburg menjalin kerjasama yang sangat baik dengan lembaga ini khususnya di bidang promosi kebudayaan/kesenian Indonesia, antara lain melalui kegiatan pameran-pameran, penampilan seni budaya Indonesia, kegiatan ceramah dan kegiatan sosial lainnya. Selain itu, Lembaga “Ostasiatischer Verein“ (OAV) yang terdiri dari para pengusaha yang memiliki hubungan bisnis dengan Asia cukup sering meliput perkembangan di Indonesia dalam penerbitan majalahnya, serta mengadakan berbagai studi dan seminar tentang Asia dan Indonesia.

b) Kerjasama dengan Instansi / Institusi Setempat

KJRI Hamburg banyak mengadakan kerjasama dengan instansi pemerintah untuk penyelenggaraan promosi seni dan budaya Indonesia, antara lain kerjasama dengan Pemerintah Kota Braunschweig dan Hildesheim dalam rangka hubungan sister city Bandung-Braunschweig dan Kota Hildesheim – Padang. Selain itu, KJRI Hamburg juga kerapkali bekerjasama dengan Institusi Kebudayan setempat, seperti Museum für Völkerkunde dan Hamburg Musik Gmbh – Elbphilharmonie dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan dalam rangka promosi seni budaya Indonesia.

c) Kerjasama dengan organisasi masyarakat Indonesia

Hingga saat ini tercatat 23 organisasi masyarakat Indonesia yang aktif di wilayah kerja KJRI Hamburg, antara lain:

  •  5 Perhimpunan Pelajar Indonesia/PPI (Hamburg, Hannover, Bremen, Göttingen, Kiel,Clausthal)
  • 5 Perhimpunan Persahabatan Indonesia – Jerman (DIG Hamburg e.V., DIG Schleswig Holstein e.V, DIG Niedersachsen e.V., DIG Bremen, IDGH-Hannover e.V.)
  • 7 Organsiasi Keagamaan (IIC Hamburg e.V., PERKI KKI e.V., PERKI Hamburg, KMKI Hamburg, MRII, KMKI Hannover
  • 8 Organisasi Kebudayaan (Masyarakat Nauli Indonesia/MNI, Kerukunan Kawanua Hamburg, Paguyuban Pasundan, IKAT, Angklung Hamburg Orchestra (AHO), Widya Tanygruppe, Frangipani Art & Culture (Smile for Bali), Keluarga Citra Pela Gadong, Indonesische Kulture-Gruppe Hannover, Persatuan Wanita Indonesia Bremen, Saraswati Kultur, Gaya Tari Group, Ananda, Rang Minang Hamburg (RMH)
  • 1 Perhimpunan Pelaut Indonesia (INSEAC);
  • 1 Perhimpunan Ahli dan Sarjana Indonesia (IASI)
  • 1 Masyarakat Eks Karyawan PT Dirgantara Indonesia

Dalam melaksanakan berbagai kegiatan seperti di bidang keagamaan, sosial, pendidikan, promosi kebudayaan dan pariwisata serta kegiatan lainnya, KJRI Hamburg seringkali melibatkan partisipasi ormas-ormas tersebut.

 Kerjasama Pendidikan

Di sektor pendidikan, tercatat banyak kerjasama yang telah dilaksanakan antara Universitas di Indonesia dengan Universtas di Jerman Utara, dan sebagaian di antaranya masih berlangsung. Adapun hubungan kerjasama antar universitas (U-to-U) yang terdapat di wilayah kerja KJRI Hamburg, antara lain:

–        Kerjasama Universitas Hamburg dengan Universitas Sam Ratulangi di Manado

–        Universitas Göttingen dengan Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Cendrawasih, Universitas Diponegoro (UNDIP), Universitas Gajah Mada (UGM)

–        Universitas Teknik Braunsweig dengan Universitas Gajah Mada, Universitas Padjadjaran, Universitas Gajah Mada (UGM)

–        Kerjasama Universitas Hildesheim dengan Universitas Andalas di Padang dan Universitas Bung Hatta Padang

–        Kerjasama Universitas Kiel dengan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh, Universitas Cendrawasih Jayapura dan Institut Pertanian Bogor

–        Kerjasama Universitas Bremen dengan ITS Surabaya

–        Fachhochschule Hannover dengan Universitas Indonesia

–        Kerjasama Universitas Flensburg dengan Universitas Erlangga dan Universitas Udayana

–        Kerjasama Universitas Osnabrück dengan Swiss German University di Tangerang

Selain itu tercatat tiga universitas yang memiliki kerjasama program Double Degree, yaitu :

  1. Universitas Teknik Braunschweig – Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Jurusan :   Environmental Chemistry / Msc
  2. Universitas Goettingen – Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Jurusan Animal Husbandry / Msc
  3. Universitas Flensburg – Universitas Udayana Denpasar Bali, Jurusan Sustainable Energy Systems

e) Studi Indonesia di Jerman Utara

Kerjasama pendidikan dan kebudayaan Indonesia di Jerman Utara dimulai sejak tahun 1908 yang ditandai dengan adanya penelitian dan pengajaran tentang bahasa dan kebudayaan austronesia di Hamburg dalam payung pendirian Lembaga Kolonial (Kolonial Institute). Selanjutnya pada tahun 1919 didirikan Universitas Hamburg dan tidak lama setelah pendirian perguruan tinggi tersebut dilaksanakan ‘Seminar für Afrikanische und Südseesprachen’.

Seminar tersebut telah menghasilkan dibentuknya jurusan Austronesistik di Universitas Hamburg dimana Bahasa dan Budaya Indonesia merupakan salah satu bidang studi pada jurusan tersebut.

Terkait dengan program studi budaya dan bahasa Indonesia di Universitas Hamburg, telah dilaksanakan kerjasama pengiriman dosen dari Indonesia sebagai tenaga pengajar di perguruan tinggi tersebut sejak tahun 1922 sampai sekarang.