Penyelenggaraan lndonesian Business Lunch di Bremen

Pada hari Rabu, tanggal 23 Oktober 2019 KJRI dan ITPC Hamburg telah melakukan kegiatan lndonesian Business Lunch yang diadakan di Gedung Handelskammer (IHK) Bremen. Acara diadakan untuk memberikan update mengenai perkembangan ekonomi lndonesia, menjajaki peluang baru dan secara khusus mempromosikan kegiatan Hannover Messe 2020 di mana lndonesia akan menjadi partner country kepada kalangan bisnis di Bremen.

Kegiatan diawali dengan kata sambutan dari Wakil Presiden IHK Bremen Mr. Eduard Dubbers-Albrecht yang menyampaikan:

  • Saat ini ada lebih dari 100 perusahaan Bremen yang sudah melakukan kegiatan ekspor dan impor dengan lndonesia dan terdapat 17 perusahaan Bremen yang sudah mendirikan perusahaan di lndonesia.
  • Sejauh catatan yang dimiliki IHK Bremen, komoditas yang awalnya diperdagangkan adalah tembakau dan katun. Sedangkan saat ini kegiatan yang diperdagangkan adalah produk teknologi lingkungan, infrastruktur pelabuhan, tekstil, alas kaki, makanan dan minuman, minyat sawit, produk konsumer, alat kesehatan, kendaraan, permesinan dan suku cadangnya.

Mr. Dubbers-Albrecht memuji capaian lndonesia terkait stabilnya pertumbuhan ekonomi pada 5% dan naiknya peringkat Ease of Doing Business dari peringkat ke 120 pada tahun 2013 menjadi peringkat 73 pada tahun 2019.

Berdasarkan catatan IHK Bremen, total volume perdagangan antara lndonesia dan Bremen tahun 2018 mencapai 154.1 milyar Euro, yang terdiri dari impor dari lndonesia sebesar 121.2 milyar Euro dan ekspor dari Bremen sebesar 32.9 milyar Euro.

Konhor RI Bremen, Mr. Wolfgang Köhne dalam sambutannya menyampaikan:

  • Masyarakat lndonesia adalah salah satu penduduk yang memiliki keramahan paling tinggi, sehingga jika ada perusahaan Bremen yang belum pernah berkunjung ke lndonesia apalagi belum melakukan bisnis di lndonesia maka sekarang saatnya untuk mulai investasi di lndonesia.
  • Dibahas mengenai hambatan yang dihadapi dalam melakukan bisnis tembakau di lndonesia dan Bremen yaitu adanya permasalahan Red Tape atau banyaknya peraturan pemerintah lndonesia yang sifatnya redundant dan menyulitkan untuk ekspor tembakau dari lndonesia.
  • Namun demikian, saat ini pemerintah lndonesia sedang melakukan reformasi tata kelola perdagangan dan investasi. Sehingga saat ini adalah saat yang tepat untuk berbisnis dengan lndonesia.
  • Selain itu, kondisi pasar tembakau di Jerman juga mengalami penurunan sehingga menyebabkan penurunan peserta lelang produk tembakau di pasar lelang Bremen yang semula sebanyak 200 perusahaan hanya menjadi 14 perusahaan peserta lelang. Sehingga penurunan ekspor tembakau dari lndonesia bukanlah disebabkan oleh adanya kekurangan atau kesalahan perusahaan lndonesia namun karena kondisi pasar tembakau di Jerman yang menurun.

Dalam sambutannya, Konjen Hamburg menyampaikan:

  • lndonesia adalah ekonomi terbesar ke-16 di dunia, dan terbesar di kawasan Asia Tenggara, anggota G20, dan diperkirakan masuk lima besar ekonomi terbesar di dunia pada tahun 2030.
  • Kerjasama ekonomi bilateral antara lndoensia dan Jerman adalah prioritas yang telah ditingkatkan tahun 2012 melalui German-lndonesian Joint Declaration for a Comprehensive Partnership: Shaping Globalization and Sharing Responsibility antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Kanselir Angela Merkel yang berfokus antara lain pada perdagangan dan investasi.
  • Pada kunjungan Presiden RI tahun 2016, Presiden Jako Widodo dan Kanselir Angela Merkel sepakat untuk memeprkuat kemitraan strategis melalui tiga sector kerjasama yaitu Pendidikan vokasi, energi terbarukan, dan kemaritiman.
  • Secara khusus memberikan presentasi mengenai pameran Hannover Messe 2020. Pameran ini rencananya akan dihadiri oleh Presiden Republik lndonesia dan Kanselir Jerman. Pada pameran tersebut akan dilaksanakan beberapa kegiatan temu bisnis, seminar dan pertemuan antara delegasi lndonesia dan Jerman, dalam hal ini Konjen Hamburg mengundang pengusaha di Bremen melalui IHK Bremen untuk turut menghadiri pameran tersebut.

Acara juga diisi dengan pemutaran video mengenai ekonomi dan investasi di lndonesia yang disiapkan oleh lndonesia Investment Promotion Center (IIPC) London dan KJRI Hamburg yang antara lain menyampaikan mengenai upaya Pemerintah lndonesia mengambil langkah-langkah memperbaiki iklim investasi, ang berhasil meningkatkan peringkat Ease of Doing Business dari peringkat ke 120 pada tahun 2013 menjadi peringkat 73 pada tahun 2019. Langkah-langkah tersebut termasuk peraturan investasi yang dipermudah, berbagai insentif bagi investor termasuk tax holiday, serta Online Single Submission (OSS) system atau Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik yang mempermudah proses perizinan melakukan usaha.

Related Posts