During Stay Program di KJRI Hamburg

Pada tanggal 26 Oktober bertempat di KJRI Hamburg telah diselenggarakan During Stay Program yang dihadiri oleh sekitar 30 mahasiswa lndonesia anggota PPI di wilayah kerja KJRI Hamburg. Acara menghadirkan empat narasumber yaitu :

1. Prof. Dr. Didik J. Rachbini (LP3ES)
2. Dr. Handito Joewono (Asosiasi Startup Teknologi lndonesia)
3. Dr. Ing. Hutoma Suryo Wasisto (Technische Universität Braunschweig)
4. Jun. Prof. Dr. Eisa Clave (Asien-Afrika-Institut, Universität Hamburg)

Dalam sambutannya, Konjen RI menyampaikan apresiasi kepada para peserta dan narasumber yang hadir dan menyampaikan bahwa wilayah kerja KJRI Hamburg memiliki jumlah penduduk lndonesia sebanyak sekitar 5700 orang dengan sekitar 30 persennya terdiri dari pelajar. Karena itu program ini digagas guna memotivasi dan menambah wawasan para mahasiswa yang tengah melaksanakan studi di Jerman. Acara During Stay Program ini dirancang sebagai bagian dari rangkaian kegiatan untuk para mahasiswa lndonesia yang menempuh studi di Jerman dan akan dipadukan dengan Exit Program yang akan memberikan pencerahan mengenai berbagai topik dan peluang kepada para mahasiswa yang mendekati akhir studi mereka.

Dr. Hutomo Wasisto menyampaikan presentasi berjudul “Scientific Diaspora: Advancing Science and Creating World-class Human Resource for lndonesia” yang berfokus pada pentingnya mengembangkan diaspora ilmiah lndonesia di luar negeri, khususnya di Jerman. Pentingnya membangun pola pikir kritis dan ilmiah agar dapat berkontribusi pada negara. Memberi contoh diaspora ilmiah China yang berhasil menjadi kontributor penting terhadap iptek di dunia. Faktor-faktor yang berpengaruh adalah jumlah penduduk besar dengan jumlah diaspora ilmiah yang banyak, pasar tenaga kerja berdasarkan meritokrasi, dan pemerintah yang berinvestasi pada pengembangan iptek. Pentingnya membangun jaringan ilmuwan lndonesia di luar negeri dan memberikan kontribusi ilmiah kepada negara.

Dalam presentasi berjudul “Menyiapkan Startup Sejak Dini“, Dr. Handito Joewono menyampaikan mengenai langkah-langkah pendirian perusahaan startup. Tahap pertama adalah Daydreaming, yaitu memulai dengan ide dan kemudian mempelajari lingkungan usaha termasuk konsumen dan pesaing; menciptakan sebuah business plan dan memformulasikan strategi bisnis; membuat sebuah Action Plan yang merupakan sebuah panduan mendetail untuk menjalankan bisnis; tahap Push the Pedal yaitu realisasi pendirian bisnis; dan tahap Scaling Up yaitu ekspansi bisnis.

Prof. Dr. Didik Rachbini menyampaikan presentasi berjudul “lndonesia Bersaing di ASEAN” yang berfokus pada ekonomi lndonesia dan negara-negara ASEAN lain pada dua dekade sejak 1997 sampai 2018 di mana sebagian besar negara tersebut mengalami krisis ekonomi namu berkembang secara berbeda setelah dua dekade. Negara-negara lain memperkuat kemampuan ekonomi, industri, pariwisata dan sektor luar negeri lainnya dengan memanfaat keunggulan komparatif maupun keunggulan daya saingnya sedangkan lndonesia tidak memanfaatkan momentum krisis nilai tukar untuk membangun keunggulan daya saingnya sehingga sampai sekarang defisit neraca berjalan terus membesar sehingga tidak bisa tertangani dalam jangka pendek. Kondisi ini akan terus melemahkan sektor luar negeri, nilai tukar dan perekonomian secara keseluruhan rentan terhadap gejolak eksternal. Karena itu lndonesia perlu meningkatkan daya saing termasuk kemudahan berbisnis, digital competitiveness, pembangunan manusia, dan pemberantasan korupsi.

Dalam presentasinya berjudul “Tantangan dalam Pendidikan Tinggi“, Prof. Clave menyampaikan mengenai pentingnya mengembangkan pemikiran kritis. la memberikan kontras antara zaman Age of Enlightenment pada abad ke-18 yang mementingkan pelatihan berpikir kritis serta membuka wawasan dan zaman sekarang yang cenderung hanya mencetak pekerja dengan kemampuan yang dapat langsung dapat diterapkan tetapi kurang melatih kemampuan berpikir kritis. Karena itu penting untuk mengembangkan diri selain memberikan kontribusi kepada komunitas ilmiah dan negara.